Petinju kebanggaan Indonesia, Chris John, bukan sekadar bertanding mempertahankan gelar melawan Rocky Juarez. Tapi inilah saat-saat paling menentukan dalam karir 'The Dragon'.
Untuk urusan mempertahankan gelar juara kelas bulu WBA, Chris John memang jagonya. Sudah 10 kali ia menundukkan lawan-lawan yang berusaha meraih sabuk juara darinya, semisal Osamu Sato, Jose Rojas dan Hiroyuki Enoki. Rekor bertarungnya pun masih bersih, 42-0, di mana 22 laga diakhiri dengan kemenangan KO.
Namun masih banyak pihak yang meragukan kemampuan Chris tersebut. Pasalnya, tidak ada satupun laga yang ia menangi yang digelar di pusatnya tinju dunia, Amerika Serikat.
Maka petinju berusia 29 tahun ini pun memandang penting pertandingan yang akan digelar di Toyota Center, Houston, Texas dalam partai bertajuk 'Supremacy', pada Minggu (1/3) pagi WIB.
"Ini adalah saat-saat paling penting dalam hidup dan karir saya, tidak hanya untuk mempertahankan gelar melawan penantang yang hebat macam Rocky Juarez, tetapi juga ini adalah kali pertama saya bertanding di AS," tukas Chris John.
Lawan yang akan dihadapi oleh Chris John pun jelas tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Rocky Juarez adalah peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan sempat mengalahkan mantan juara dunia, Jorge Rodrigo Barrios pada September tahun lalu.
"Saya sangat bangga bisa mendapakan kesempatan ini, dan saya selalu merasa bahwa saya selalu merasa baik ketika saya tersudut," ujar Juarez, yang pada 15 April nanti berusia 29 tahun.
"Saya akan bertarung, dan membayangkan bahwa ini adalah pertarungan terakhir saya. saya tidak akan mengecewakan suporter di kampung halaman saya," ujar pemilik rekor 28-4 ini.
Dalam gelaran bertajuk 'Supremacy' ini, laga Chris John vs Juarez adalah pembuka bagi duel perebutan gelar kelas ringan WBA antara Juan Manuel Marquez melawan petinju Amerika, Juan Diaz. Pertandingan bersejarah bagi tinju Indonesia ini disiarkan langsung RCTI Minggu 1 Maret mulai pukul 09.00 WIB.
Untuk urusan mempertahankan gelar juara kelas bulu WBA, Chris John memang jagonya. Sudah 10 kali ia menundukkan lawan-lawan yang berusaha meraih sabuk juara darinya, semisal Osamu Sato, Jose Rojas dan Hiroyuki Enoki. Rekor bertarungnya pun masih bersih, 42-0, di mana 22 laga diakhiri dengan kemenangan KO.
Namun masih banyak pihak yang meragukan kemampuan Chris tersebut. Pasalnya, tidak ada satupun laga yang ia menangi yang digelar di pusatnya tinju dunia, Amerika Serikat.
Maka petinju berusia 29 tahun ini pun memandang penting pertandingan yang akan digelar di Toyota Center, Houston, Texas dalam partai bertajuk 'Supremacy', pada Minggu (1/3) pagi WIB.
"Ini adalah saat-saat paling penting dalam hidup dan karir saya, tidak hanya untuk mempertahankan gelar melawan penantang yang hebat macam Rocky Juarez, tetapi juga ini adalah kali pertama saya bertanding di AS," tukas Chris John.
Lawan yang akan dihadapi oleh Chris John pun jelas tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Rocky Juarez adalah peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan sempat mengalahkan mantan juara dunia, Jorge Rodrigo Barrios pada September tahun lalu.
"Saya sangat bangga bisa mendapakan kesempatan ini, dan saya selalu merasa bahwa saya selalu merasa baik ketika saya tersudut," ujar Juarez, yang pada 15 April nanti berusia 29 tahun.
"Saya akan bertarung, dan membayangkan bahwa ini adalah pertarungan terakhir saya. saya tidak akan mengecewakan suporter di kampung halaman saya," ujar pemilik rekor 28-4 ini.
Dalam gelaran bertajuk 'Supremacy' ini, laga Chris John vs Juarez adalah pembuka bagi duel perebutan gelar kelas ringan WBA antara Juan Manuel Marquez melawan petinju Amerika, Juan Diaz. Pertandingan bersejarah bagi tinju Indonesia ini disiarkan langsung RCTI Minggu 1 Maret mulai pukul 09.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar